30 September 2008

wajik ketan

wajik ketan



aku yang di atas piring ceper terhidang

bukan sekedar gaib terpajang



aku yang di sini tlah alami dibersih cuci

direndam selama satu jam.



aku tlah menderita kukus setengah masak

disiram air panas dikukus lagi sampai masak sekali



aku yang telah mendertita tertahan dijerang santan

dan gula merah, gula pasir, dan daun pandan



aku adalah buah cinta kental diangkat sendok membenang

dimasuki ketan



cintaku tlah diaduk rata sekali

ketan rekat tapi kering dituang dalam tampah dialasi

daun pisang dioles minyak



bahkan buah cintaku diratakan sendok atau daun

sampai tebal



bahkan buah cintaku diiris-iris setelah dingin sekali

hingga menjajar menggenjang



agar kau terpanggang

dalam liur menjalar.



Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

waffel

waffel



cinta, ternyata

mudah meninggalkannya



tapi ia tak putus cinta



karna ada yang dicintainya



: cinta itu sendiri



Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2005-2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

urap

urap



kuurapi kau dengan kacang panjang

kuurapi kau dengan kangkung

kuurapi kau dengan tauge

kuurapi kau dengan kol

kuurapi kau dengan kelapa parut



urapi aku dengan bawang putih

urapi aku dengan cabe merah

urapi aku dengan cabe rawit

urapi aku dengan terasi

urapi aku dengan gula merah

urapi aku dengan garam



pengurapanku dengan dibersihkan

pengurapanku dengan dipotong-potong

pengurapanku dengan direbus setengah matang



pengurapanmu dengan dihaluskan



pengurapan kita dengan mencampur

penguarapan kita dengan kukus hingga matang.



agar mulia kita saat terhidang

agar tak sakit kita dengan cita kepayang

agar tak mabuk kita dengan cinta terhilang



Yonathan rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

unthuk yuyu

unthuk yuyu



dikau pergi

aku di sini

dikau kembali

aku di sini

di hari hidup dan mati

aku tetap di sini

melobangi tanah

menggunungkan tanda



agar kau tak lupa

: ini rumah kita



Yonathan rahardjo/ jakarta, 2004-2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

ubi goreng ubi rebus

ubi goreng ubi rebus



untuk sarapan kukunjungi nasi bungkus

untuk makan siang kudatangi nasi dagang

untuk hidangan sore lebih kucari ubi goreng dan rebus



masih tersisa di sudut ingatan tentang pisang goreng

masih terbayang di awan ubi keledek dan aneka bubur

namun ubi goreng dan rebus setiap petang

dengan pencecah sambal tumis, belacan atau gula

adalah cinta tak terbilang



ia yang tlah jadi komoditas terabaikan

ia yang bertahun tlah kau permalukan

ia pula yang setia tetap setia kepada jatinya



aku tidak ngecap kau tak perlu malu lagi sajikan mereka

sebelum orang amerika sajikan mereka

cepat rebus bumbu halus

di dalam santan bersama daun salam

masukkan ubi dan masak sampai maknyus



ia pasti kau suka

bersama bajigur, pisang rebus, hui rebus dan singkong rebus

sambal tumis dengan ubi goreng dan ubi rebus

adalah nyam nyam



dalam cuaca dingin sejuk

kau bawa kopi kental hangat

ubi goreng dan ubi rebus

adalah sorga yang tak mengada-ada

tapi tetap ada



Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

tumis

tumis



biar kau tumis jagung manis, teri dan telur

biar kau tumis bumbu iris, salam, lengkuas sampai harum

biar kau tumis kangkung, bawang putih, bawang bombai dengan mentega

biar kau tumis bawang putih geprek cincang bersama irisan bawang

biar kau tumis sosis sapi potong

biar kau tumis bawang bombai bawang putih dengan mentega sampai harum

biar kau tumis bawang putih tak diiris sehingga kecoklatan dimasuki dua jenis lada hingga layu ...

biar kutumis cabe ijo kuberi ikan asin dan saus tiram

biar kau tumis bawang putih dan bawang merah sampai kekuningan dengan ikan dipanasi minyak sayur

biar kau tumis buncis saus tiram dipanasi minyak

biar kau tumis bawang bombai dan cabai hingga layu dimasuki daging bumbu aduk rata hingga daging berubah warna

biar kau tumis jagung muda sayur penyerta nasi yang mudah dibuat dan bahannya mudah diperoleh



biar kau tumis semua

biar kau tumis semua lalu kau masuki semua

dan kau tumis semua



biar semua kau tumis

dengan senyum manis



aku tahu di hatimu ada tangis



Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

trasi sidoarjo

trasi sidoarjo



aku pun seakan-akan ingin menghantammu hai terasi

sayangku

anakku

kau makan asam lambung perut bumiku

minum dari liur lautku

tapi kamu lupakan siapa aku

ibumu

yang memperanakkanmu..

dan kamu pun merayap ke negeri emas

dengan sayur-sayur hijau

melupakan negerimu yang hijaunya jadi layu

karna lelaki-lelaki serakah

yang memperkosa aku

hingga muntah samudra lumpur panas

menajiskan rahim kelahiranmu

mengarati lorong kau susuri



kau selalu ingin daun hijau

tapi tetap tak kau teriakkan

: ibu!

kau harus tetap melahirkan aku



Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2004-2006
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

torpedo kambing

torpedo kambing



dari kuncup nan mungil di bawah teduh pohon i..
ni.
dari matahari mengharu hari sampai lupa diri
dirimu masih saja berteriak lantang!
menantang siang
menantang geledek
menantang sengatan mencabik-cabik dengan duri-duri petir
menyobekkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
menyambar kuntum
mati
sblum waktunya
ketemu
perhelatan yang ada di lipatan ker
tas
ku
ning
mu yang kasarrrrrrrr!
masih saja kaca hitam riben
mu
menutup hidungmu sendiri
tuk ambil nafas
barang sejenak.

ada udara yang kau tolak.
mendisfungsi parumu.
hanya sebelah yang berteriak.
sampai kapan.

Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2006
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

tongseng

tongseng



tak ingin lagi aku bergosong ria

meski masuk penggorengan wajan panas



tak mau lagi aku layu binasa

meski menemaniku air didih dalam pusar rengas



tak hendak lagi aku ulang masa pesta pora

meski bikinku sesak napas perkumpulan dengan mereka, mereka dan mereka



aku kan nikmati samudera ini

aku kan pelajari riak gelombang

aku kan hayati guyuran rasa demi rasa

aku kan yakinkan diri sendiri

aku kan lahir kembali

aku kan jadi lebih percaya diri



sedap, semua yang kupikir ganti

lezat, semua yang kuucap ganti

istimewa, semua yang kukata ganti



aku tahu siapa

:kokiku.



Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

tom yam

tom yam



tangan spesialmu airi hatiku hidup,

percaya tidakmu tandaskan tiada boleh lain gantikanmu.

kau yakin serah diri, roda jaman gilas aspal

tak pernah lunturkan jiwamu, rasamu, dirimu.

yakinmu dorong diri, secara tradisi kau perempuan bumi. bukan berarti kau hanya potong bawang putih,

bukan cuma tomat, bukan cuma cabe merah.

bukan, bukan cuma itu, yang kau uleg dengan cinta

dalam cobek terbuka.

tak lupa kunyit, tak kau tinggal jahe sedikit,

serai dan jeruk nipis tak kau usir terbirit,

daun jeruk purut kau jemput,

tentu saja garam dan gula meski sejumput.



dari air hatimu mengalir tuna, udang dan cumi

dari samudera membumi.

kau airi mereka, menyatu dalam wajan panas,

membumbung uap sedap, dalam nampan hangat,

terangkat lezat di meja kita.



satunya mereka,

sumber rasa paling dahsyat pernah kurasa,

persis kau kata,

jadilah enak sedap mas!



tom yam,

di tangan cintamu, jelma penyedap dua jiwa kita

yang sekarang telah

esa.



Yonathan Rahardjo/ cinere, januari 2004
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008

07 September 2008

toga

toga

andai sakit desak, obati dengan cinta,
bukan dengan kata tak bermakna
obati dengan itu cara
bukan dengan cara susahkan kaum bimbang

tak bisakah henti sejenak,
nantikan saat pikiran tak lagi lupa ingatan
bilangi diri sendiri mereka jangan lupakan
ajari berbagai tanaman mujizat
tak kan sia-sia mereka, tak kan sia-sia ia
obati berbagai penyakit mendera

kita kaya kita punya kita terhina
karna kita lupa.
akankah slalu tergantung obat luar
manakala di rumah sendiri ada lahan
ia ada di belakang rumah
di samping di kiri di kanan di depan
di tanah sejengkalpun ia mau
di tanah bergantung pun ia suka
di tanah tersisa pun ia kan
meraksasa

ada di manakah hati kita?
mengapa alpa
amatlah berlimpah tanaman tlah kita lupa
lupakah kan jati
kita punya kita bisa dan kita pasti kan rasa

nantikan apa lagi, kembalikan ingatan
bila kesadaran tuk jadikannya bagian dari diri
tlah gapai muara

tak usahlah diperbudak
obat asing makan uang.
obat luar bikin lapar.
obat pabrik bikin sirik
karena tak bisa gapai impian, kebutuhan dikuras mereka

ingat kencur obati batuk
ingat kunyit obati mag perut
ingat kapulaga obati radang lambung, nafas bau, mulas perut

ingat temu lawak obati hati bengkak
ingat tapak liman obati keputihan
ingat jarak obati hernia

ingat lidah buaya obati kencing darah
ingat beluntas obati tbc kelenjar

ingat sirih obati susu berlebih
ingat cabe rawit obati keringat, liur, dan air kemih
bisul dan rematik,
sakit kedinginan, lemah kaki tangan,
dan tambah nafsu makan

ingat ia.
senyampang bisa asa
pastikan ia di benak
dan dicinta keluarga.

depok-jakarta, 2004/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008

tingting jahe

tingting jahe

mendawai ilalang rimbun melangit,
petik senar rumput bergerigi,
sayat jangat kaki, sengat hati berjari,
degam iri hati, usir bisik serangga memori.

katakan pada cinta,
siapa sayang?
sayang siapa?
si sayang apa?
apa si sayang?

sayat tak tajam.
sahut ilalang menawar lara,
bukan muskil ampunan terjadi.

ringkuk daun kertas hijau
asli tumbuh
di halaman rumah kecilku
kupu kuning itu menjadi
teman memori sampai
jumpa mu lagi

tabik! tabik! tabik!
di gereja manislah.
semanis kuntum melati
tak pergi-pergi,
tiada buruk ingat tentangmu
dipaksa muncul pun paling berarti,
dibanding laksa bintang penjual janji.

kuingat hangat rasa yang kau bri,
maka kulaku ini

jakarta, 2004-2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008

terang bulan

terang bulan

di manakah letak bulan
hanya melihat di malam kelam
di manakah letak matahari
hanya melihat di siang hari
di manakah letak otak
hanya melihat dalam ketiak
busuk ketiak sama saja busuk otak
bila lobang sudah bikin bengkak
apa cecak bisa berkata tokek itu besar
kalau ia hanya melihat dalam tetek
tersimpan rapat dalam gayutan nenek manja
siapa merasa diri tak punya tetek
akan ingin itu barang antik
tapi begitu mendapatkannya
bisa lupa di mana asal muasal hati mencari
jujur bukan ia yang menanam duri
tumbuhnya hanya dalam jari kaki
menerabas dalam pri rambut ari
aku tak tahu kalau kau orang pintar
yang kutahu kau orang cerdas
meraba sependalaman otakmu hanyalah
sependalaman bayi menetek
kapan gigimu pernah tumbuh
kalau kau tekan terus dalam gelagat
kianat
laknat
dan hanya melek
bila perasaanmu ingin mendamprat
pembuatmu yang
tak pernah lihat
terang bulan

depok, 2003/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008

tempe penyet

tempe penyet

tak pernah kurasakan sakit sesakit ini
menghimpit dan memperkosa sel-sel tubuh
jaringan mati
retas organ tubuh organ tubuh
retak menghentak sistem
berlagak normal tiadalah mampu

penuh derita, sekujur tubuh ini
tuhan, tolonglah aku
tak ubah duka cita yang pernah kurasa
kurasakan duka cita ini
meninabobokkanku
sungguh tiada harapan

tuhan…
tolonglah
angkatlah penguleg sambal derita
dari tubuh yang kian renta

aku tak tahu
apakah
ini
ajalku

bahkan sambal pedas merah pun tak terasakan gigitannya

dalam kematian
tubuhku mungkin menjadi lezat
dengan
kemangi roh yang ada harap
sesudah
kematian.

jakarta, 2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008

tempe enak

tempe enak

beranak puisi dalam ketiak

jadikannya tempe
enak

jakarta, 2003/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008

tempe bongkrek

tempe bongkrek

jam berapakah
jam berapa
yang bri tanda pada kita

jam berapakah
jam berapa
yang bri isyarat untuk kita

jam berapa?

hanya ayun waktu
pembiakan jamur peragian
yang tandai kita menjelma
tempe bongkrek
lezat penuh aroma dan gizi

sekaligus

penuh racun bikin mati diri
siapa saja yang punya diri

jakarta, 2005-2006/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008

tempe orek

tempe orek

ajaklah rombongan
ikuti kesukaan
bagikan kepandaian
ambil kepentingan

jakarta, 2006/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008

telur mata sapi

telur mata sapi

permata apa
yang kau cari
hanya memuaskan
egomu yang
menyuper...

perhatian hanya
terhambai
pusat lingkaran
mulia yang
berbalutkan
kesucian lumer

jakarta, 2004-2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008

telor asin

telor asin

dengan air garam kudilarutkan
dengan garam ku diasinkan
dengan garam kudominankan
dengan garam agar terasakan
apa yang menjadi identitas

bukan semata penglihatan
bukan sehidung pembauan
bukan setelinga pendengaran
bukan selidah penjilatan

hanya sebibir senyuman
tak mau lagi tawar aku

bila asin ini hilang
apalagi yang sanggup kulakukan
kecuali dibuang
dan diinjak orang

dan orang tak lagi menengok dan menyebutku
asinan
:yang menghidupkan

jakarta, 2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008