wajik ketan
aku yang di atas piring ceper terhidang
bukan sekedar gaib terpajang
aku yang di sini tlah alami dibersih cuci
direndam selama satu jam.
aku tlah menderita kukus setengah masak
disiram air panas dikukus lagi sampai masak sekali
aku yang telah mendertita tertahan dijerang santan
dan gula merah, gula pasir, dan daun pandan
aku adalah buah cinta kental diangkat sendok membenang
dimasuki ketan
cintaku tlah diaduk rata sekali
ketan rekat tapi kering dituang dalam tampah dialasi
daun pisang dioles minyak
bahkan buah cintaku diratakan sendok atau daun
sampai tebal
bahkan buah cintaku diiris-iris setelah dingin sekali
hingga menjajar menggenjang
agar kau terpanggang
dalam liur menjalar.
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
30 September 2008
waffel
waffel
cinta, ternyata
mudah meninggalkannya
tapi ia tak putus cinta
karna ada yang dicintainya
: cinta itu sendiri
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2005-2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
cinta, ternyata
mudah meninggalkannya
tapi ia tak putus cinta
karna ada yang dicintainya
: cinta itu sendiri
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2005-2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
urap
urap
kuurapi kau dengan kacang panjang
kuurapi kau dengan kangkung
kuurapi kau dengan tauge
kuurapi kau dengan kol
kuurapi kau dengan kelapa parut
urapi aku dengan bawang putih
urapi aku dengan cabe merah
urapi aku dengan cabe rawit
urapi aku dengan terasi
urapi aku dengan gula merah
urapi aku dengan garam
pengurapanku dengan dibersihkan
pengurapanku dengan dipotong-potong
pengurapanku dengan direbus setengah matang
pengurapanmu dengan dihaluskan
pengurapan kita dengan mencampur
penguarapan kita dengan kukus hingga matang.
agar mulia kita saat terhidang
agar tak sakit kita dengan cita kepayang
agar tak mabuk kita dengan cinta terhilang
Yonathan rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
kuurapi kau dengan kacang panjang
kuurapi kau dengan kangkung
kuurapi kau dengan tauge
kuurapi kau dengan kol
kuurapi kau dengan kelapa parut
urapi aku dengan bawang putih
urapi aku dengan cabe merah
urapi aku dengan cabe rawit
urapi aku dengan terasi
urapi aku dengan gula merah
urapi aku dengan garam
pengurapanku dengan dibersihkan
pengurapanku dengan dipotong-potong
pengurapanku dengan direbus setengah matang
pengurapanmu dengan dihaluskan
pengurapan kita dengan mencampur
penguarapan kita dengan kukus hingga matang.
agar mulia kita saat terhidang
agar tak sakit kita dengan cita kepayang
agar tak mabuk kita dengan cinta terhilang
Yonathan rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
unthuk yuyu
unthuk yuyu
dikau pergi
aku di sini
dikau kembali
aku di sini
di hari hidup dan mati
aku tetap di sini
melobangi tanah
menggunungkan tanda
agar kau tak lupa
: ini rumah kita
Yonathan rahardjo/ jakarta, 2004-2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
dikau pergi
aku di sini
dikau kembali
aku di sini
di hari hidup dan mati
aku tetap di sini
melobangi tanah
menggunungkan tanda
agar kau tak lupa
: ini rumah kita
Yonathan rahardjo/ jakarta, 2004-2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
ubi goreng ubi rebus
ubi goreng ubi rebus
untuk sarapan kukunjungi nasi bungkus
untuk makan siang kudatangi nasi dagang
untuk hidangan sore lebih kucari ubi goreng dan rebus
masih tersisa di sudut ingatan tentang pisang goreng
masih terbayang di awan ubi keledek dan aneka bubur
namun ubi goreng dan rebus setiap petang
dengan pencecah sambal tumis, belacan atau gula
adalah cinta tak terbilang
ia yang tlah jadi komoditas terabaikan
ia yang bertahun tlah kau permalukan
ia pula yang setia tetap setia kepada jatinya
aku tidak ngecap kau tak perlu malu lagi sajikan mereka
sebelum orang amerika sajikan mereka
cepat rebus bumbu halus
di dalam santan bersama daun salam
masukkan ubi dan masak sampai maknyus
ia pasti kau suka
bersama bajigur, pisang rebus, hui rebus dan singkong rebus
sambal tumis dengan ubi goreng dan ubi rebus
adalah nyam nyam
dalam cuaca dingin sejuk
kau bawa kopi kental hangat
ubi goreng dan ubi rebus
adalah sorga yang tak mengada-ada
tapi tetap ada
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
untuk sarapan kukunjungi nasi bungkus
untuk makan siang kudatangi nasi dagang
untuk hidangan sore lebih kucari ubi goreng dan rebus
masih tersisa di sudut ingatan tentang pisang goreng
masih terbayang di awan ubi keledek dan aneka bubur
namun ubi goreng dan rebus setiap petang
dengan pencecah sambal tumis, belacan atau gula
adalah cinta tak terbilang
ia yang tlah jadi komoditas terabaikan
ia yang bertahun tlah kau permalukan
ia pula yang setia tetap setia kepada jatinya
aku tidak ngecap kau tak perlu malu lagi sajikan mereka
sebelum orang amerika sajikan mereka
cepat rebus bumbu halus
di dalam santan bersama daun salam
masukkan ubi dan masak sampai maknyus
ia pasti kau suka
bersama bajigur, pisang rebus, hui rebus dan singkong rebus
sambal tumis dengan ubi goreng dan ubi rebus
adalah nyam nyam
dalam cuaca dingin sejuk
kau bawa kopi kental hangat
ubi goreng dan ubi rebus
adalah sorga yang tak mengada-ada
tapi tetap ada
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
tumis
tumis
biar kau tumis jagung manis, teri dan telur
biar kau tumis bumbu iris, salam, lengkuas sampai harum
biar kau tumis kangkung, bawang putih, bawang bombai dengan mentega
biar kau tumis bawang putih geprek cincang bersama irisan bawang
biar kau tumis sosis sapi potong
biar kau tumis bawang bombai bawang putih dengan mentega sampai harum
biar kau tumis bawang putih tak diiris sehingga kecoklatan dimasuki dua jenis lada hingga layu ...
biar kutumis cabe ijo kuberi ikan asin dan saus tiram
biar kau tumis bawang putih dan bawang merah sampai kekuningan dengan ikan dipanasi minyak sayur
biar kau tumis buncis saus tiram dipanasi minyak
biar kau tumis bawang bombai dan cabai hingga layu dimasuki daging bumbu aduk rata hingga daging berubah warna
biar kau tumis jagung muda sayur penyerta nasi yang mudah dibuat dan bahannya mudah diperoleh
biar kau tumis semua
biar kau tumis semua lalu kau masuki semua
dan kau tumis semua
biar semua kau tumis
dengan senyum manis
aku tahu di hatimu ada tangis
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
biar kau tumis jagung manis, teri dan telur
biar kau tumis bumbu iris, salam, lengkuas sampai harum
biar kau tumis kangkung, bawang putih, bawang bombai dengan mentega
biar kau tumis bawang putih geprek cincang bersama irisan bawang
biar kau tumis sosis sapi potong
biar kau tumis bawang bombai bawang putih dengan mentega sampai harum
biar kau tumis bawang putih tak diiris sehingga kecoklatan dimasuki dua jenis lada hingga layu ...
biar kutumis cabe ijo kuberi ikan asin dan saus tiram
biar kau tumis bawang putih dan bawang merah sampai kekuningan dengan ikan dipanasi minyak sayur
biar kau tumis buncis saus tiram dipanasi minyak
biar kau tumis bawang bombai dan cabai hingga layu dimasuki daging bumbu aduk rata hingga daging berubah warna
biar kau tumis jagung muda sayur penyerta nasi yang mudah dibuat dan bahannya mudah diperoleh
biar kau tumis semua
biar kau tumis semua lalu kau masuki semua
dan kau tumis semua
biar semua kau tumis
dengan senyum manis
aku tahu di hatimu ada tangis
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
trasi sidoarjo
trasi sidoarjo
aku pun seakan-akan ingin menghantammu hai terasi
sayangku
anakku
kau makan asam lambung perut bumiku
minum dari liur lautku
tapi kamu lupakan siapa aku
ibumu
yang memperanakkanmu..
dan kamu pun merayap ke negeri emas
dengan sayur-sayur hijau
melupakan negerimu yang hijaunya jadi layu
karna lelaki-lelaki serakah
yang memperkosa aku
hingga muntah samudra lumpur panas
menajiskan rahim kelahiranmu
mengarati lorong kau susuri
kau selalu ingin daun hijau
tapi tetap tak kau teriakkan
: ibu!
kau harus tetap melahirkan aku
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2004-2006
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
aku pun seakan-akan ingin menghantammu hai terasi
sayangku
anakku
kau makan asam lambung perut bumiku
minum dari liur lautku
tapi kamu lupakan siapa aku
ibumu
yang memperanakkanmu..
dan kamu pun merayap ke negeri emas
dengan sayur-sayur hijau
melupakan negerimu yang hijaunya jadi layu
karna lelaki-lelaki serakah
yang memperkosa aku
hingga muntah samudra lumpur panas
menajiskan rahim kelahiranmu
mengarati lorong kau susuri
kau selalu ingin daun hijau
tapi tetap tak kau teriakkan
: ibu!
kau harus tetap melahirkan aku
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2004-2006
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
torpedo kambing
torpedo kambing
dari kuncup nan mungil di bawah teduh pohon i..
ni.
dari matahari mengharu hari sampai lupa diri
dirimu masih saja berteriak lantang!
menantang siang
menantang geledek
menantang sengatan mencabik-cabik dengan duri-duri petir
menyobekkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
menyambar kuntum
mati
sblum waktunya
ketemu
perhelatan yang ada di lipatan ker
tas
ku
ning
mu yang kasarrrrrrrr!
masih saja kaca hitam riben
mu
menutup hidungmu sendiri
tuk ambil nafas
barang sejenak.
ada udara yang kau tolak.
mendisfungsi parumu.
hanya sebelah yang berteriak.
sampai kapan.
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2006
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
dari kuncup nan mungil di bawah teduh pohon i..
ni.
dari matahari mengharu hari sampai lupa diri
dirimu masih saja berteriak lantang!
menantang siang
menantang geledek
menantang sengatan mencabik-cabik dengan duri-duri petir
menyobekkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
menyambar kuntum
mati
sblum waktunya
ketemu
perhelatan yang ada di lipatan ker
tas
ku
ning
mu yang kasarrrrrrrr!
masih saja kaca hitam riben
mu
menutup hidungmu sendiri
tuk ambil nafas
barang sejenak.
ada udara yang kau tolak.
mendisfungsi parumu.
hanya sebelah yang berteriak.
sampai kapan.
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2006
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
tongseng
tongseng
tak ingin lagi aku bergosong ria
meski masuk penggorengan wajan panas
tak mau lagi aku layu binasa
meski menemaniku air didih dalam pusar rengas
tak hendak lagi aku ulang masa pesta pora
meski bikinku sesak napas perkumpulan dengan mereka, mereka dan mereka
aku kan nikmati samudera ini
aku kan pelajari riak gelombang
aku kan hayati guyuran rasa demi rasa
aku kan yakinkan diri sendiri
aku kan lahir kembali
aku kan jadi lebih percaya diri
sedap, semua yang kupikir ganti
lezat, semua yang kuucap ganti
istimewa, semua yang kukata ganti
aku tahu siapa
:kokiku.
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
tak ingin lagi aku bergosong ria
meski masuk penggorengan wajan panas
tak mau lagi aku layu binasa
meski menemaniku air didih dalam pusar rengas
tak hendak lagi aku ulang masa pesta pora
meski bikinku sesak napas perkumpulan dengan mereka, mereka dan mereka
aku kan nikmati samudera ini
aku kan pelajari riak gelombang
aku kan hayati guyuran rasa demi rasa
aku kan yakinkan diri sendiri
aku kan lahir kembali
aku kan jadi lebih percaya diri
sedap, semua yang kupikir ganti
lezat, semua yang kuucap ganti
istimewa, semua yang kukata ganti
aku tahu siapa
:kokiku.
Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2007
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
tom yam
tom yam
tangan spesialmu airi hatiku hidup,
percaya tidakmu tandaskan tiada boleh lain gantikanmu.
kau yakin serah diri, roda jaman gilas aspal
tak pernah lunturkan jiwamu, rasamu, dirimu.
yakinmu dorong diri, secara tradisi kau perempuan bumi. bukan berarti kau hanya potong bawang putih,
bukan cuma tomat, bukan cuma cabe merah.
bukan, bukan cuma itu, yang kau uleg dengan cinta
dalam cobek terbuka.
tak lupa kunyit, tak kau tinggal jahe sedikit,
serai dan jeruk nipis tak kau usir terbirit,
daun jeruk purut kau jemput,
tentu saja garam dan gula meski sejumput.
dari air hatimu mengalir tuna, udang dan cumi
dari samudera membumi.
kau airi mereka, menyatu dalam wajan panas,
membumbung uap sedap, dalam nampan hangat,
terangkat lezat di meja kita.
satunya mereka,
sumber rasa paling dahsyat pernah kurasa,
persis kau kata,
jadilah enak sedap mas!
tom yam,
di tangan cintamu, jelma penyedap dua jiwa kita
yang sekarang telah
esa.
Yonathan Rahardjo/ cinere, januari 2004
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
tangan spesialmu airi hatiku hidup,
percaya tidakmu tandaskan tiada boleh lain gantikanmu.
kau yakin serah diri, roda jaman gilas aspal
tak pernah lunturkan jiwamu, rasamu, dirimu.
yakinmu dorong diri, secara tradisi kau perempuan bumi. bukan berarti kau hanya potong bawang putih,
bukan cuma tomat, bukan cuma cabe merah.
bukan, bukan cuma itu, yang kau uleg dengan cinta
dalam cobek terbuka.
tak lupa kunyit, tak kau tinggal jahe sedikit,
serai dan jeruk nipis tak kau usir terbirit,
daun jeruk purut kau jemput,
tentu saja garam dan gula meski sejumput.
dari air hatimu mengalir tuna, udang dan cumi
dari samudera membumi.
kau airi mereka, menyatu dalam wajan panas,
membumbung uap sedap, dalam nampan hangat,
terangkat lezat di meja kita.
satunya mereka,
sumber rasa paling dahsyat pernah kurasa,
persis kau kata,
jadilah enak sedap mas!
tom yam,
di tangan cintamu, jelma penyedap dua jiwa kita
yang sekarang telah
esa.
Yonathan Rahardjo/ cinere, januari 2004
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
07 September 2008
toga
toga
andai sakit desak, obati dengan cinta,
bukan dengan kata tak bermakna
obati dengan itu cara
bukan dengan cara susahkan kaum bimbang
tak bisakah henti sejenak,
nantikan saat pikiran tak lagi lupa ingatan
bilangi diri sendiri mereka jangan lupakan
ajari berbagai tanaman mujizat
tak kan sia-sia mereka, tak kan sia-sia ia
obati berbagai penyakit mendera
kita kaya kita punya kita terhina
karna kita lupa.
akankah slalu tergantung obat luar
manakala di rumah sendiri ada lahan
ia ada di belakang rumah
di samping di kiri di kanan di depan
di tanah sejengkalpun ia mau
di tanah bergantung pun ia suka
di tanah tersisa pun ia kan
meraksasa
ada di manakah hati kita?
mengapa alpa
amatlah berlimpah tanaman tlah kita lupa
lupakah kan jati
kita punya kita bisa dan kita pasti kan rasa
nantikan apa lagi, kembalikan ingatan
bila kesadaran tuk jadikannya bagian dari diri
tlah gapai muara
tak usahlah diperbudak
obat asing makan uang.
obat luar bikin lapar.
obat pabrik bikin sirik
karena tak bisa gapai impian, kebutuhan dikuras mereka
ingat kencur obati batuk
ingat kunyit obati mag perut
ingat kapulaga obati radang lambung, nafas bau, mulas perut
ingat temu lawak obati hati bengkak
ingat tapak liman obati keputihan
ingat jarak obati hernia
ingat lidah buaya obati kencing darah
ingat beluntas obati tbc kelenjar
ingat sirih obati susu berlebih
ingat cabe rawit obati keringat, liur, dan air kemih
bisul dan rematik,
sakit kedinginan, lemah kaki tangan,
dan tambah nafsu makan
ingat ia.
senyampang bisa asa
pastikan ia di benak
dan dicinta keluarga.
depok-jakarta, 2004/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
andai sakit desak, obati dengan cinta,
bukan dengan kata tak bermakna
obati dengan itu cara
bukan dengan cara susahkan kaum bimbang
tak bisakah henti sejenak,
nantikan saat pikiran tak lagi lupa ingatan
bilangi diri sendiri mereka jangan lupakan
ajari berbagai tanaman mujizat
tak kan sia-sia mereka, tak kan sia-sia ia
obati berbagai penyakit mendera
kita kaya kita punya kita terhina
karna kita lupa.
akankah slalu tergantung obat luar
manakala di rumah sendiri ada lahan
ia ada di belakang rumah
di samping di kiri di kanan di depan
di tanah sejengkalpun ia mau
di tanah bergantung pun ia suka
di tanah tersisa pun ia kan
meraksasa
ada di manakah hati kita?
mengapa alpa
amatlah berlimpah tanaman tlah kita lupa
lupakah kan jati
kita punya kita bisa dan kita pasti kan rasa
nantikan apa lagi, kembalikan ingatan
bila kesadaran tuk jadikannya bagian dari diri
tlah gapai muara
tak usahlah diperbudak
obat asing makan uang.
obat luar bikin lapar.
obat pabrik bikin sirik
karena tak bisa gapai impian, kebutuhan dikuras mereka
ingat kencur obati batuk
ingat kunyit obati mag perut
ingat kapulaga obati radang lambung, nafas bau, mulas perut
ingat temu lawak obati hati bengkak
ingat tapak liman obati keputihan
ingat jarak obati hernia
ingat lidah buaya obati kencing darah
ingat beluntas obati tbc kelenjar
ingat sirih obati susu berlebih
ingat cabe rawit obati keringat, liur, dan air kemih
bisul dan rematik,
sakit kedinginan, lemah kaki tangan,
dan tambah nafsu makan
ingat ia.
senyampang bisa asa
pastikan ia di benak
dan dicinta keluarga.
depok-jakarta, 2004/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
tingting jahe
tingting jahe
mendawai ilalang rimbun melangit,
petik senar rumput bergerigi,
sayat jangat kaki, sengat hati berjari,
degam iri hati, usir bisik serangga memori.
katakan pada cinta,
siapa sayang?
sayang siapa?
si sayang apa?
apa si sayang?
sayat tak tajam.
sahut ilalang menawar lara,
bukan muskil ampunan terjadi.
ringkuk daun kertas hijau
asli tumbuh
di halaman rumah kecilku
kupu kuning itu menjadi
teman memori sampai
jumpa mu lagi
tabik! tabik! tabik!
di gereja manislah.
semanis kuntum melati
tak pergi-pergi,
tiada buruk ingat tentangmu
dipaksa muncul pun paling berarti,
dibanding laksa bintang penjual janji.
kuingat hangat rasa yang kau bri,
maka kulaku ini
jakarta, 2004-2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
mendawai ilalang rimbun melangit,
petik senar rumput bergerigi,
sayat jangat kaki, sengat hati berjari,
degam iri hati, usir bisik serangga memori.
katakan pada cinta,
siapa sayang?
sayang siapa?
si sayang apa?
apa si sayang?
sayat tak tajam.
sahut ilalang menawar lara,
bukan muskil ampunan terjadi.
ringkuk daun kertas hijau
asli tumbuh
di halaman rumah kecilku
kupu kuning itu menjadi
teman memori sampai
jumpa mu lagi
tabik! tabik! tabik!
di gereja manislah.
semanis kuntum melati
tak pergi-pergi,
tiada buruk ingat tentangmu
dipaksa muncul pun paling berarti,
dibanding laksa bintang penjual janji.
kuingat hangat rasa yang kau bri,
maka kulaku ini
jakarta, 2004-2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
terang bulan
terang bulan
di manakah letak bulan
hanya melihat di malam kelam
di manakah letak matahari
hanya melihat di siang hari
di manakah letak otak
hanya melihat dalam ketiak
busuk ketiak sama saja busuk otak
bila lobang sudah bikin bengkak
apa cecak bisa berkata tokek itu besar
kalau ia hanya melihat dalam tetek
tersimpan rapat dalam gayutan nenek manja
siapa merasa diri tak punya tetek
akan ingin itu barang antik
tapi begitu mendapatkannya
bisa lupa di mana asal muasal hati mencari
jujur bukan ia yang menanam duri
tumbuhnya hanya dalam jari kaki
menerabas dalam pri rambut ari
aku tak tahu kalau kau orang pintar
yang kutahu kau orang cerdas
meraba sependalaman otakmu hanyalah
sependalaman bayi menetek
kapan gigimu pernah tumbuh
kalau kau tekan terus dalam gelagat
kianat
laknat
dan hanya melek
bila perasaanmu ingin mendamprat
pembuatmu yang
tak pernah lihat
terang bulan
depok, 2003/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
di manakah letak bulan
hanya melihat di malam kelam
di manakah letak matahari
hanya melihat di siang hari
di manakah letak otak
hanya melihat dalam ketiak
busuk ketiak sama saja busuk otak
bila lobang sudah bikin bengkak
apa cecak bisa berkata tokek itu besar
kalau ia hanya melihat dalam tetek
tersimpan rapat dalam gayutan nenek manja
siapa merasa diri tak punya tetek
akan ingin itu barang antik
tapi begitu mendapatkannya
bisa lupa di mana asal muasal hati mencari
jujur bukan ia yang menanam duri
tumbuhnya hanya dalam jari kaki
menerabas dalam pri rambut ari
aku tak tahu kalau kau orang pintar
yang kutahu kau orang cerdas
meraba sependalaman otakmu hanyalah
sependalaman bayi menetek
kapan gigimu pernah tumbuh
kalau kau tekan terus dalam gelagat
kianat
laknat
dan hanya melek
bila perasaanmu ingin mendamprat
pembuatmu yang
tak pernah lihat
terang bulan
depok, 2003/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
tempe penyet
tempe penyet
tak pernah kurasakan sakit sesakit ini
menghimpit dan memperkosa sel-sel tubuh
jaringan mati
retas organ tubuh organ tubuh
retak menghentak sistem
berlagak normal tiadalah mampu
penuh derita, sekujur tubuh ini
tuhan, tolonglah aku
tak ubah duka cita yang pernah kurasa
kurasakan duka cita ini
meninabobokkanku
sungguh tiada harapan
tuhan…
tolonglah
angkatlah penguleg sambal derita
dari tubuh yang kian renta
aku tak tahu
apakah
ini
ajalku
bahkan sambal pedas merah pun tak terasakan gigitannya
dalam kematian
tubuhku mungkin menjadi lezat
dengan
kemangi roh yang ada harap
sesudah
kematian.
jakarta, 2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
tak pernah kurasakan sakit sesakit ini
menghimpit dan memperkosa sel-sel tubuh
jaringan mati
retas organ tubuh organ tubuh
retak menghentak sistem
berlagak normal tiadalah mampu
penuh derita, sekujur tubuh ini
tuhan, tolonglah aku
tak ubah duka cita yang pernah kurasa
kurasakan duka cita ini
meninabobokkanku
sungguh tiada harapan
tuhan…
tolonglah
angkatlah penguleg sambal derita
dari tubuh yang kian renta
aku tak tahu
apakah
ini
ajalku
bahkan sambal pedas merah pun tak terasakan gigitannya
dalam kematian
tubuhku mungkin menjadi lezat
dengan
kemangi roh yang ada harap
sesudah
kematian.
jakarta, 2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
tempe enak
tempe enak
beranak puisi dalam ketiak
jadikannya tempe
enak
jakarta, 2003/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
beranak puisi dalam ketiak
jadikannya tempe
enak
jakarta, 2003/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
tempe bongkrek
tempe bongkrek
jam berapakah
jam berapa
yang bri tanda pada kita
jam berapakah
jam berapa
yang bri isyarat untuk kita
jam berapa?
hanya ayun waktu
pembiakan jamur peragian
yang tandai kita menjelma
tempe bongkrek
lezat penuh aroma dan gizi
sekaligus
penuh racun bikin mati diri
siapa saja yang punya diri
jakarta, 2005-2006/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
jam berapakah
jam berapa
yang bri tanda pada kita
jam berapakah
jam berapa
yang bri isyarat untuk kita
jam berapa?
hanya ayun waktu
pembiakan jamur peragian
yang tandai kita menjelma
tempe bongkrek
lezat penuh aroma dan gizi
sekaligus
penuh racun bikin mati diri
siapa saja yang punya diri
jakarta, 2005-2006/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
tempe orek
tempe orek
ajaklah rombongan
ikuti kesukaan
bagikan kepandaian
ambil kepentingan
jakarta, 2006/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
ajaklah rombongan
ikuti kesukaan
bagikan kepandaian
ambil kepentingan
jakarta, 2006/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
telur mata sapi
telur mata sapi
permata apa
yang kau cari
hanya memuaskan
egomu yang
menyuper...
perhatian hanya
terhambai
pusat lingkaran
mulia yang
berbalutkan
kesucian lumer
jakarta, 2004-2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
permata apa
yang kau cari
hanya memuaskan
egomu yang
menyuper...
perhatian hanya
terhambai
pusat lingkaran
mulia yang
berbalutkan
kesucian lumer
jakarta, 2004-2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
telor asin
telor asin
dengan air garam kudilarutkan
dengan garam ku diasinkan
dengan garam kudominankan
dengan garam agar terasakan
apa yang menjadi identitas
bukan semata penglihatan
bukan sehidung pembauan
bukan setelinga pendengaran
bukan selidah penjilatan
hanya sebibir senyuman
tak mau lagi tawar aku
bila asin ini hilang
apalagi yang sanggup kulakukan
kecuali dibuang
dan diinjak orang
dan orang tak lagi menengok dan menyebutku
asinan
:yang menghidupkan
jakarta, 2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
dengan air garam kudilarutkan
dengan garam ku diasinkan
dengan garam kudominankan
dengan garam agar terasakan
apa yang menjadi identitas
bukan semata penglihatan
bukan sehidung pembauan
bukan setelinga pendengaran
bukan selidah penjilatan
hanya sebibir senyuman
tak mau lagi tawar aku
bila asin ini hilang
apalagi yang sanggup kulakukan
kecuali dibuang
dan diinjak orang
dan orang tak lagi menengok dan menyebutku
asinan
:yang menghidupkan
jakarta, 2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)