tom yam
tangan spesialmu airi hatiku hidup,
percaya tidakmu tandaskan tiada boleh lain gantikanmu.
kau yakin serah diri, roda jaman gilas aspal
tak pernah lunturkan jiwamu, rasamu, dirimu.
yakinmu dorong diri, secara tradisi kau perempuan bumi. bukan berarti kau hanya potong bawang putih,
bukan cuma tomat, bukan cuma cabe merah.
bukan, bukan cuma itu, yang kau uleg dengan cinta
dalam cobek terbuka.
tak lupa kunyit, tak kau tinggal jahe sedikit,
serai dan jeruk nipis tak kau usir terbirit,
daun jeruk purut kau jemput,
tentu saja garam dan gula meski sejumput.
dari air hatimu mengalir tuna, udang dan cumi
dari samudera membumi.
kau airi mereka, menyatu dalam wajan panas,
membumbung uap sedap, dalam nampan hangat,
terangkat lezat di meja kita.
satunya mereka,
sumber rasa paling dahsyat pernah kurasa,
persis kau kata,
jadilah enak sedap mas!
tom yam,
di tangan cintamu, jelma penyedap dua jiwa kita
yang sekarang telah
esa.
Yonathan Rahardjo/ cinere, januari 2004
sastraindonesia.net/ Senin, 29 September 2008
No comments:
Post a Comment