tingting jahe
mendawai ilalang rimbun melangit,
petik senar rumput bergerigi,
sayat jangat kaki, sengat hati berjari,
degam iri hati, usir bisik serangga memori.
katakan pada cinta,
siapa sayang?
sayang siapa?
si sayang apa?
apa si sayang?
sayat tak tajam.
sahut ilalang menawar lara,
bukan muskil ampunan terjadi.
ringkuk daun kertas hijau
asli tumbuh
di halaman rumah kecilku
kupu kuning itu menjadi
teman memori sampai
jumpa mu lagi
tabik! tabik! tabik!
di gereja manislah.
semanis kuntum melati
tak pergi-pergi,
tiada buruk ingat tentangmu
dipaksa muncul pun paling berarti,
dibanding laksa bintang penjual janji.
kuingat hangat rasa yang kau bri,
maka kulaku ini
jakarta, 2004-2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
No comments:
Post a Comment