telor asin
dengan air garam kudilarutkan
dengan garam ku diasinkan
dengan garam kudominankan
dengan garam agar terasakan
apa yang menjadi identitas
bukan semata penglihatan
bukan sehidung pembauan
bukan setelinga pendengaran
bukan selidah penjilatan
hanya sebibir senyuman
tak mau lagi tawar aku
bila asin ini hilang
apalagi yang sanggup kulakukan
kecuali dibuang
dan diinjak orang
dan orang tak lagi menengok dan menyebutku
asinan
:yang menghidupkan
jakarta, 2007/ Yonathan Rahardjo
kompas.com/ Sabtu, 6 September 2008
No comments:
Post a Comment