13 June 2007

ROTI PERJAMUAN

dipecah sekuat tenaga

tetap kukuh lawan angkuh


usir pergi pengutuk umat!


aku di sini tuk dihancur

cukup dengan rendah hati

dan lemah lembut


ini roti perjanjian

kan jadi milik

dan slamatkan hidup

hanya bila mau

tersungkur


penghancur kan slalu kalah

bila dilawan dengan

cucur jiwa

penuh cinta


mengapa ragu?

hanya satu kau butuh


: tabur!


di hati sendiri.


Yonathan Rahardjo/ pancoran, 2004
Apresiasi Sastra 28 Maret 2008

No comments: