reruntuhan bangunan
berserak di setiap
lahan berdarah
mata berlinang air mata
sudah tidak tampak kini
mereka telah menyembunyikan
duka tak terperi
hari telah menyapu serakan
luka dan darah
namun luka itu tidak bakalan
sembuh dalam sehari
tuntunan kemanusiaan sangatlah dinanti
sungguh wajah-wajah luka
menunggu jiwa manusia
mengobati luka
bermakna
ini
Yonathan Rahardjo/ tebet, 2003
Apresiasi Sastra 28 Maret 2008
No comments:
Post a Comment