mari kembali mengikuti pesta masa kecil
apem-apem
dihidang hangat
putih tepung menggelembung
berpantat coklat gosong cantik tepat
merambat uap memijat lidah mencecap dan mengucap
aku ingin lagi
apem
ini
membuka hati terang terang terang
kita ini negeri siang bergenerasi mabuk cemerlang
tak rasakan hari telah malam bergenerasi mabuk cemerlang
tak rasakan hari telah malam bergenerasi ditipu pembawa seram
bergunung terigu kita impor - bergunung tepung gandum kita gelontor - bergunung beras kita ketanggor - bergunung ubi dan singkong kita terpopor
menu sehari-harilah yang bau impor
dikebirilah rakyat untuk membayar
beranak wajah-wajah resahlah wabah sejarah
sedang tanah sendiri menolak bunting dan beranak
gandum yang membelantara
mendominasi jajanan dan makanan yang ada
sedang lidah tlah mendewasa menua telanjur amat mencinta mereka si penyingkir
ubi, singkong dan beras
tanah sendiri
nyawa kedaulatan pangan atas diri sendiri
sebenarnya, apa yang tlah terjadi?
pesta apem
dari tepung beras
terlezat
masa kecil
ingatkan tanya apa yang sebenarnya terjadi?
Yonathan Rahardjo/ jakarta-bojonegoro, 2007
Jurnal Nasional Minggu II/April 2007
No comments:
Post a Comment