13 June 2007

Roti Keju

kilat

an lampu kita

tak lagi menerangi kertas baca

an di ruang kosong berkursi di

mana kita datang dan pergi

ramaikan telinga-telinga

tak ramaikan rongga dada

bo

cor

hanya karna di depan ada

lah monster yang bacakan

kopian pada ilmu dewa

nya.

ia katakan pada telinga calon dewa

yang terbata-

bata

ketika menghadapi

suatu ironi, langkah selalu berbenturan

antara teori dan

fakta

langkah selalu berhadap-hadapan

antara modal

dan niat berbagi.

kau katakan akan memberi sorga bagi kami

saat yang sama kau rampas sorga kami

meski, janji-

janjimu selalu kau dengungkan.

bisakah kau tambal jantung kami yang telah bocor

dengan kata-

katamu sendiri yang

lupa jati diri.


Yonathan Rahardjo/ jakarta, 2006
Apresiasi Sastra 28 Maret 2008

No comments: